Databoks.id dari Kata data meninformasikan bahwa kebebasan pers era presiden Jokowi lebih tinggi dibandingkan dengan era presiden Susilo Bambang Yudoyono dan era presiden Prabowo Subiyanto.
Menurut data Reporters Without Borders sejak 2010-2013 di era presiden SBY kebebasan pers meningkat cukup pesat hingga 68 poin, yang sebelumnya berada di sekitar 30an poin.
Walau sedikit turun menjadi 60an poin di masa kepemimpinan presiden Jokowi, namun ternyata angka tersebut cukup stabil hingga akhir masa jabatannya.
Sedangkan di bawah pemerintahan presiden Prabowo Subianto poinnya menurun menjadi 45 poin. Skor ini masuk dalam katagori sulit, dan menempatkan Indonesia di posisi 127 global.
Pencapaian poin peda 2025 memiliki penurunan yang signifikan sejak 2024, yang sempat menempatkan indonesia di posisi 111 global.
Namun secara keseluruhan walaupun di era presiden Jokowi cukup tinggi dan stabil, namun Indonesia tetap saja masuk kedalam katagori sulit dan bermasalah.
Sekala penilaiannya sendiri adalah 0-40 poin masalah serius, 40-55 poin sulit, 55-70 poin bermasalah, 70-85 poin memuaskan, dan 85-100 poin baik.
Reporters Without Borders menjelaskan bahwa indonesia masih berjuang dengan kebebasan perss, walaupun sudah mengalami transisi besar pada saat reformasi 1998.
Sumber : databoks.id | Instagram